Ads 468x60px

Pages

Featured Posts

Rabu, 10 April 2013

SISTEM PEREKONOMIAN INDONESIA


I.                   PENGERTIAN SISTEM

Sistem berasal dari bahasa Latin (systēma) dan bahasa Yunani (sustēma) yang artinya suatu kesatuan yang terdiri komponen atau elemen yang dihubungkan bersama untuk memudahkan aliran informasi, materi atau energi untuk mencapai suatu tujuan.

Menurut para ahli, sistem memiliki definisi sebagai berikut :

a.   Menurut Fat pengertian sistem adalah sebagai berikut :“Sistem adalah suatu himpunan suatu “benda” nyata atau abstrak (a set of thing) yang terdiri dari bagian–bagian atau komponen-komponen yang saling berkaitan, berhubungan, berketergantungan, saling mendukung, yang secara keseluruhan bersatu dalam satu kesatuan (Unity) untuk mencapai tujuan tertentu secara efisien dan efektif”.
b. Indrajit (2001: 2) mengemukakan bahwa sistem mengandung arti kumpulan-kumpulan dari komponen-komponen yang dimiliki unsur keterkaitan antara satu dengan lainnya.
c.  Jogianto (2005: 2) mengemukakan bahwa sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu. sistem ini menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan yang nyata adalah suatu objek nyata, seperti tempat, benda, dan orang-orang yang betul-betul ada dan terjadi.
d.      Murdick, R.G, (1991 : 27) Suatu sistem adalah seperangkat elemen yang membentuk kumpulan atau procedure-prosedure/bagan-bagan pengolahan yang mencari suatu tujuan bagian atau tujuan bersama dengan mengoperasikan data dan/atau barang pada waktu rujukan tertentu untuk menghasilkan informasi dan/atau energi dan/atau barang.  .
e.     Jerry FutzGerald, (1981 : 5) Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu.
f.     Davis, G.B, (1991 : 45 ) Sistem secara fisik adalah kumpulan dari elemen-elemen yang beroperasi bersama-sama untuk menyelesaikan suatu sasaran
g.    Dr. Ir. Harijono Djojodihardjo (1984: 78) “Suatu sistem adalah sekumpulan objek yang mencakup hubungan fungsional antara tiap-tiap objek dan hubungan antara ciri tiap objek, dan yang secara keseluruhan merupakan suatu kesatuan secara fungsional.”
h.      Lani Sidharta (1995: 9), “Sistem adalah himpunan dari bagian-bagian yang saling berhubungan yang secara bersama mencapai tujuan-tujuan yang sama”

Dengan demikian sistem merupakan kumpulan dari beberapa bagaian yang memiliki keterkaitan dan saling bekerja sama serta membentuk suatu kesatuan untuk mencapai suatu tujuan dari sistem tersebut. maksud dari suatu sistem adalah untuk mencapai suatu tujuan dan sasaran dalam ruang lingkup yang sempit.


II.                PERKEMBANGAN SISTEM PEREKONOMIAN SECARA UMUM

A.  Sistem Perekonomian Pasar (Liberalis/Kapitalis)

Adalah sitem ekonomi yang aset-aset produktif dan faktor-faktor produksinya sebagian besar dimiliki oleh sektor individu/swasta. Sementara tujuan utama kegiatan produksi adalah menjual untuk memperoleh laba. Sistem perekonomian/tata ekonomi liberal kapitalis merupakan sistem perekonomian yang memberikan kebebasan kepada setiap orang untuk melaksanakan kegiatan perekonomian seperti memproduksi barang, menjual barang, menyalurkan barang dan lain sebagainya.

Kaum klasik menganggap bahwa keseimbangan ekonomi/pasar akan tercipta dengan sendirinya. Mekanisme pasarlah yang mengaturnya dan kekuatan permintaan dan penawaranlah yang akan mewujudkannya. Yang menjadi dasar pemikiran kaum klasik tersebut adalah :

1.   Hukum “SAY”, yang mengatakan bahwa setiap komoditi yang diproduksi, tentulah ada yang membutuhkannya. Ini berarti penjual tidak perlu takut komoditinya bersisa atau tidak laku karena masyarakat pasti membutuhkan barang yg mereka produksi.
2.   Harga setiap komoditi itu bersifat fleksibel. Dengan demikian keseimbangan dapat selalu terjadi.

Berikut ini adalah karakteristik sistem ekonomi liberal/kapitalisme :

1.      Faktor-faktor produksi (tanah, modal, tenaga kerja, kewirausahawan ) dikuasai oleh pihak swasta
2.      Pengambilan keputusan ekonomi bersifat desentralisasi
3.      Rangsangan intensif atau umpan balik diberikan dalam bentuk utama materi sebagai sarana memotivasi para pelaku ekonomi

B.  Sistem Perekonomian Perencanaan (Etatisme/Sosialis)

Pencetus ide mengenai sistem ekonomi etatisme adalah Karl Max, yang diilhami dengan penderitaan kaum buruh yang terjadi saat itu, sebagai ulah para kaum kapitalis. Dalam sistem ini kegiatan ekonomi sepenuhnya diatur dibawah kendali negara. Sistem ini terdapat pada negara yang meganut faham komunisme, seperti Uni Sovyet.

Tahap-tahap ide etatisme/komunisme yang muncul adalah :

1.   Tahap pertama prinsip ekonominya adalah ‘setiap orang memberi (kepada masyarakat) menurut kemampuannya dan setiap orang menerima seusai dengan karyanya
2.   Tahap pertama berkembang menjadi setiap orang memberi sesuai dengan kemampuannya, dan setiap orang menerima menurut kebutuhannya’ dengan kata lain ‘distribusi menurut kebutuhannya

Sistem sosialis dapat dibagi menjadi 2 (dua) jenis yang dibedakan berdasarkan karakteristik sebagai berikut :
a.    Sistem Sosialisasi Pasar :
·            Faktor-faktor produksi dimiliki dan dikuasai oleh pihak pemerintah/Negara
·            Pengambilan keputusan ekonomi bersifat disentralisasi dengan dikoordinasi oleh pasar
·            Rangsangan insentif diberikan berupa material dan moral sebagai sarana memotivasi para pelaku ekonomi
b.   Sistem Sosialisasi Terencana (Komunis) :
·            Faktor-faktor produksi dimiliki dan dikuasai oleh pihak pemerintah/Negara
·            Pengambilan keputusan ekonomi bersifat sentralisasi dengan dikoordinasi secara terencana
·            Rangsangan insentif diberikan berupa material dan moral sebagai sarana memotivasi para pelaku ekonomi

C.   Sistem Ekonomi Campuran

Sistem ini merupakan kombinasi ‘logis’ dari ketidaksempurnaan sistem liberalisme dan sistem etatisme. Selain resesi dunia tahun 1930-an telah terjadi bukti ketidak sanggupan sistem liberalis, langah Gorbachev dan bubarnya kelompok Negara-negara komunis menjadi bukti kerapuhan sistem etatisme.

Sistem campuran mencoba mengkombinasikan kebaikan dari kedua sistem tersebut, diantaranya menyarankan perlunya campur tangan pemerintah secara aktif dalam kebebasan pihak swasta dalam melaksanakan kegiatan ekonominya. Dengan keinginan seperti ini, banyak negara kemudian memilih sistem ekonomi campuran ini.

III.             PERKEMBANGAN SISTEM PEREKONOMIAN INDONESIA

A.  Perkembangan Sistem Perekonomian Sebelum Orde Baru

Dari semua sistem perekonomian yg ada di dunia, Indonesia memilih suatu bentuk ekonomi baru yang dinamakan sebagai Sistem Ekonomi Pancasila yang didalamnya mengandung unsur penting yang disebut Demokrasi Ekonomi.

Demokrasi Ekonomi dipilih karena memiliki ciri-ciri positif, diantaranya adalah :

·      Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan
·      Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan menguasai hajat hidup orang banyak yang dikuasai oleh Negara
·      Bumi, air dan kekayaan alam yang terkandung didalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat
·      Sumber-sumber kekayaan dan keuangan negara dipergunakan dengan pemufakatan lembaga-lembaga perwakilan rakyat, serta pengawasan tehadap kebijaksanaannya ada pada lembaga-lembaga perwakilan pula
·      Warga negara memiliki kebebasan dalam memilih pekerjaan yang dikehendaki serta mempunyai hak akan pekerjaan dan penghidupan yang layak
·      Hak milik perorangan diakui dan pemanfaatannya tidak boleh bertentangan dengan kepentingan masyarakat
·      Potensi, inisiatif dan daya kreasi setiap warga negara dikembangkan sepenuhnya dalam batas batas yang tidak merugikan kepentingan umum
·      Fakir miskin dan anak-anak terlantar dipelihara oleh negara

Meskipun awal perkembangannya perekonomian indonesia menganut sistem ekonomi pancasila, ekonomi demokrasi dan mungkin ekonomi campuran, tetapi bukan berarti sistem perekonomian leberalis atau etatisme tidak pernah terjadi di Indonesia. Bukti adanya corak liberalis dalam perekonomian indonesia, terjadi pada awal tahun 1950an-1957an. Demikian dengan sistem etatisme yang juga mewarnai corak perekonomian indonesia pada tahun 1960an sampai dengan masa orde baru.

Akibat yang ditimbulkan dari sistem etatisme yang pernah terjadi di Indonesia pada periode tersebut dapat dilihat pada bukti-bukti berikut :

·      Menurunnya nilai eksport kita.
·      Defisit anggaran negara yang makin besar, dan justru ditutup dengan mencetak uang baru, sehingga inflasi yang tinggi tidak dapat dicegah
·      Laju pertumbuhan penduduk yang lebih besar dari laju pertumbuhan ekonomi saat itu

B.  Perkembangan Sistem Perekonomian Setelah Orde Baru

Awal orde baru diwarnai dengan masa-masa rehabilitasi, perbaikan, hampir di seluruh sektor kehidupan, tidak terkecuali sektor ekonomi. Rehabilitas ini terutama ditunjukkan pada :

·      Membersihkan segala aspek kehidupan dari sisa-sia faham dan sistem perekonomian yang lama
·      Menurunkan dan mengendalikan laju inflasi yang saat itu sangat tinggi, yang berakibat terhambatnya proses penyembuhan dan peningkatan kegiatan ekonomi secara umum.

IV.              PARA PELAKU EKONOMI DI INDONESIA

A.  Dalam ilmu ekonomi mikro, yaitu :
1.   Pemilik faktor produksi
2.   Konsumen
3.   Produsen

B.  Dalam ilmu ekonomi makro, yaitu :
1.      Sektor rumah tangga
2.      Sektor swasta
3.      Sektor pemerintah
4.      Sektor luar negeri

Sesuai dengan konsep Trilogi Pembangunan (Pertumbuhan, Pemerataan, dan Kestabilan Ekonomi), masing-masing pelaku tersebut memiliki prioritas fungsi sebagai berikut :

A.  Koperasi
Pemerataan hasil ekonomi, Pertumbuhan kegiatan ekonomi, Kestabilan yang mendukung kegiatan ekonomi

B.  Swasta
Pertumbuhan kegiatan ekonomi, Pemerataan hasil ekonomi, Kestabilan yang mendukung kegiatan ekonomi

C.  Pemerintah BUMN
Kestabilan yang mendukung kegiatan ekonomi, Pemerataan hasil ekonomi, Pertumbuhan kegiatan ekonomi


Referensi :

Aris Budi S., 1996, Buku Paket Perekonomian Indonesia, Universitas Gunadarma, Jakarta