A.
Strategi Pertumbuhan Penduduk dari
Pendapatan Perkapita
Pendapatan naik, meningkatkan laju pertumbuhan penduduk. Hanya pada titik
tertentu, jika melampaui titik tersebut, kenaikan pendapatan perkapita
menurunkan tingkat kesuburan. Dan ketika pembangunan mencapai tahap maju, maka
laju pertumbuhan penduduk turun.
B.
Strategi Pembangunan dengan Pemerataan
Yang menonjol pada pertumbuhan
pemerataan ini adalah ditekannya peningkatan pembangunan melalui teknik social engineering, seperti melalui
penyusunan rencana induk, paket program terpadu. Dengan kata lain, pembangunan
masih diselerenggarakan atas dasar persepsi, instrumen yang ditentukan dari dan
oleh mereka yang berada “di atas” (Ismid Hadad).
C.
Strategi Ketergantungan
Kemiskinan di negara berkembang lebih disebabkan karena adanya
ketergantungan negara tersebut dari pihak/negara lainnya. Oleh karena itu jika
suatu negara ingin terbebas dari kemiskinan dan keterbelakangan ekonomi, negara
tersebut harus mengarahkan upaya pembangunan ekonominya pada usaha melepaskan diri
dari ketergantugan pihak lain. Langkah yang dapat ditempuh diantaranya adalah :
1.
Meningkatkan
produksi nasional yang disertai dengan peningkatan kemampuan dalam bidang
produksi.
2.
Mencintai
produk dalam negeri.
D.
Strategi yang Berwawasan Ruang
Kurang mampunya daerah miskin
berkembang secepat daerah yang lebih kaya/maju dikarenakan kemampuan/pengaruh
menyebar dari kayak e miskin (spread effects) lebih kecil dari pada terjadinya
aliran sumber daya dari daerah miskin ke daerah kaya (back-wash-effects).
E.
Strategi Pendekatan Kebutuhan Pokok
Sasaran dari strategi ini adalah
menanggulangi kemiskinan secara masal. Strategi ini selanjutnya dikembangkan
oleh Organisasi Perburuhan Sedunia (ILO) pada tahun 1975, dengan menekankan
bahwa kebutuhan pokok manusia tidak mungkin dapat dipenuhi jika pendapatan
masih rendah akibat kemiskinan yang bersumber pada pengangguran.
II. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
PEMILIHAN STRATEGI PEMBANGUNAN EKONOMI
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi
pertumbuhan dan pembangunan ekonomi, diantaranya adalah:
- Sumber daya alam, yang meliputi tanah dan kekayaan alam seperti kesuburan tanah, keadaan iklim/cuaca, hasil hutan, tambang, dan hasil laut
- Sumber daya manusia, menentukan keberhasilan pembangunan nasional melalui jumlah dan kualitas penduduk.
c. Sumber daya modal, dibutuhkan manusia untuk mengolah bahan mentah tersebut. Pembentukan
modal dari investasi ditujukan untuk menggali dan mengolah kekayaan.
III.
STRATEGI PEMBANGUNAN EKONOMI INDONESIA
Pembangunan nasional di Indonesia
ditujukkan untuk mewujudkan suatu masyarakat adil dan makmur yang merata
material dan spiritual berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang dasar 1945 di
dalam wadah negara Kesatuan Republik Indonesia yang merdeka, berdaulat, bersatu
dan berkedaulatan rakyat dalam suasana perikehidupan bangsa yang aman, tentram,
tertib, dan dinamis, serta dalam lingkungan pergaulan dunia yang merdeka,
bersahabat, tertib, dan damai.
Strategi tersebut
kemudian dipertegas dengan ditetapkannya sasaran-sasaran dan titik berat setiap
Repelita, yakni :
- Repelita I : melestraikan titik berat sektor pertanian dan industry yang mendukung sektor pertanian meletakkan landasan yang kuat bagi tahap selanjutnya
- Repelita II : meletakkan titik berat pada sektor pertanian dengan meningkatkan industri yang mengolah bahan mentah menjadi bahan baku meletakkan landasan yang kuat bagi tahap selanjutnya
- Repelita III : meletakkan titik berat pada sektor pertanian menuju swasembada pangan dan meningkatkan industri yang mengolah bahan baku menjadi barang jadi meletakkan landasan yang kuat bagi tahap selanjutnya
- Repelita IV : meletakkan titik berat pada sektor pertanian untuk melanjutkan usaha-usaha menuju swasembada pangan dengan meningkatkan industri yang dapat menghasilkan mesin-mesin industri sendiri, baik industri ringan yang akan terus dikembangkan dalam Repelita-Repelita selanjutnya meletakkan landasan yang kuat bagi tahap selanjutnya
IV.
PERENCANAAN PEMBANGUNAN
Pembangunan pada hakikatnya, merupakan serangkaian
proses perubahan yang terus-menerus menuju ke arah tujuan yang ingin dicapai. Adapun
manfaat dari perencanaan pembangunan adalah :
- Perencanaan memberikan kesempatan untuk memilih berbagai alternatif tentang cara yang terbaik atau kesempatan untuk memilih kombinasi cara yang terbaik.
- Dengan perencanaan dapat dilakukan penyusunan skala prioritas. Memilih urutan-urutan dari segi pentingnya suatu tujuan, sasaran maupun kegiatan usahanya.
- Dengan adanya rencana maka akan ada suatu alat pengukur untuk mengadakan suatu pengawasan dan evaluasi.
- Dengan perencanaan, perkembangan ekonomi yang mantap atau pertumbuhan ekonomi yang terus menerus dapat ditingkatkan.
Dalam sejarah perkembangannya,
pembangunan ekonomi di Indonesia dibagi dalam beberapa periode, yakni :
- Periode Orde Lama :
Periode 1945 – 1950
Periode 1951 – 1955
Periode 1956 – 1960
Periode 1961 – 1965
- Periode Orde baru :
Periode 1966 s/d 1958,
Periode Stabilisasi dan Rehabilitasi
Periode Repelita I : 1969/70 – 1973/74
Periode Repelita II : 1974/75 – 1978/79
Periode Repelita III : 1979/80 – 1983/84
Periode Repelita IV : 1984/85 – 1988/89
Periode Repelita V : 1989/90 – 1993/94
Sedangkan
sebagai lembaga perencana yang ada di Indonesia adalah :
BAPPENAS, sebagai Badan Perencana pembangunan di Indonesia,
merupakan lembaga pemerintah non-departemen yang berkedudukan langsung di bawah
dan bertanggung jawab pada Presiden. Badan ini memiliki fungsi membantu
Presiden di dalam menetapkan kebijaksanaan di bidang perencanaan pembangunan
nasional, serta menilai pelaksananya.
BAPPEDA
tingkat I untuk melaksanakan perencanaan daerah tingkat I (Propinsi), dan BAPPEDA tingkat II untuk melksanakan
perencanaan daerah tingkat II (Kabupaten dan Kotamadya).