Ads 468x60px

Pages

Featured Posts

Rabu, 10 April 2013

PETA PEREKONOMIAN INDONESIA



I.                   Keadaan Geografis Indonesia
Indonesia merupakan negara kepulauan yang berbentuk republik, terletak di kawasan Asia Tenggara. Indonesia memiliki lebih kurang 17.000 buah pulau dengan luas daratan 1.922.570 km2 dan luas perairan 3.257.483 km2.
Posisi Indonesia terdiri atas letak astronomis dan letak geografis yang berbeda pengertian dan pandangannya.
a.      Letak Astronomis
Letak astronomis suatu negara adalah posisi letak yang berdasarkan garis lintang dan garis bujur. Letak astronomis Indonesia Terletak di antara 6oLU – 11oLS dan 95oBT – 141oBT
b.      Letak Geografis
Letak geografis adalah letak suatu daerah atau wilayah dilihat dari kenyataan di permukaan bumi. Berdasarkan letak geografisnya, kepulauan Indonesia di antara Benua Asia dan Benua Australia, serta di antara Samudera Hindia dan Samudera Pasifik. Dengan demikian, wilayah Indonesia berada pada posisi silang, yang mempunyai arti penting dalam kaitannya dengan iklim dan perekonomian.

Keadaan geografis Indonesia dapat menjadi suatu kekuatan dan kesempatan bagi perkembangan perekonomian kita, dan sebaliknya dapat menjadi kelemahan dan ancaman bagi perekonomian kita.

Banyaknya pulau di Indonesia akan menjadi kekuatan dan kesempatan, jika pulau-pulau yang sebagian besar merupakan kepulauan yang subur dan kaya akan hasil-hasil bumi dan tambang, dapat diolah dangan prinsip dari, oleh dan untuk masyarakat banyak. Dengan kemampuan menggali dan memanfaatkan kekayaan alam yang ada Indonesia akan banyak memiliki pilihan produk yang dapat dikembangnya sebagai komoditi perdagangan, baik untuk pasar lokal maupun untuk pasar internasional. Dan dengan keindahan dan keanekaragaman budaya kepulauan tersebut dapat menjadi sumber penerimaan negara andalan melalui industri pariwisata.

Namun kenyataan itu juga dapat menjadi kelemahan dan ancaman bagi perekonomian Indonesia, jika sumber daya yang ada di setiap pulau hanya dinikmati oleh sebagian masyarakat saja. Demikian pula juga jika masih banyak pihak luar yang secara ilegal mengambil kekayaan alam Indonesia di berbagai kepulauan, yang secara geografis memang sulit untuk dilakukan pengawasan seperti biasa. Dengan demikian dituntut koordinasi dengan pihak-pihak terkait untuk mengamankan kepulauan Indonesia tersebut dan pihak-pihak yang tidak berhak mendapatkannya. Di pihak lain, banyak dan luasnya pulau menuntut suatu bentuk perencanaan dan strategi pembangunan yang cocok dengan keadaan geografis Indonesia tersebut. Strategi berwawasan ruang yang diterapkan pemerintah tampaknya sudah cukup tepat untuk mengatasi masalah ini.

Selain itu, Indonesia mempunyai iklim tropis yang menyebabkan Indonesia hanya mengenal dua musim yaitu musim hujan dan musim kemarau. Dengan kondisi iklim yang demikian itu menyebabkan beberapa produk hasil bumi dan industri menjadi sangat spesifik sifatnya.

Indonesia merupakan negara yang kaya akan bahan tambang dan seperti telah sejarah buktikan, salah satu jenis tambang kita, yakni minyak bumi pernah menjadikan negara Indonesia memperoleh dana pembangunan yang sangat besar, sehingga pada saat itu target pertumbuhan ekonomi kita berani ditetapkan sebesar 7,5 % ( masa Repelita II ).

Wilayah Indonesia yang menempati posisi sangat strategis yaitu terletak diantara dua benua dan dua samudra dengan segala perkembangannya. Sejak sebelum kemerdekaan-pun Indonesia telah menjadi tempat singgah dan transaksi antar kedua benua dan benua-benua lainnya. Dengan letak yang sangat strategis tersebut kita harus dapat memanfaatkannya sehingga lalu lintas ekonomi yang terjadi membawa dampak positif bagi kebaikan perekonomian Indonesia. Hal yang perlu dilakukan tentunya mempersiapkan segala sesuatu, seperti sarana telekomunikasi, perdagangan, pelabuhan laut, udara, serta infrastruktur lainnya.

II.                Mata Pencaharian

Dari keseluruhan wilayah yang dimiliki Indonesia, dapat ditarik beberapa hal, diantaranya bahwa :
  • mata pencaharian penduduk Indonesia sebagian besar masih berada di sektor pertanian ( agraris ), yang tinggal di pedesaan dengan mata pencaharian seperti pertanian, perikanan, peternakan, dan sejenisnya.
  • kontribusi sektor pertanian terhadap GDP ( Gross Domestic Product ) secara absolut masih dominan, namun jika dibanding dengan sektor-sektor di luar pertanian menampakkan adanya penurunan dalam persentase.
  • Hal yang perlu diwaspadai dalam sektor pertanian ini adalah, bahwa komoditi yang dihasilkan dari sektor ini relatif tidak memiliki nilai tambah yang tinggi, sehingga tidak dapat bersaing dengan-dengan komoditi yang dihasilkan sektor lain.
Langkah-langkah yang dapat ditempuh untuk mengatasi diantaranya adalah :
  • memperbaiki kehidupan penduduk/petani dengan pola pembinaan dan pembangunan sarana dan prasaranya bidang pertanian
  • meningkatkan nilai tambah komoditi pertanian, jika dimungkinkan tidak hanya untuk pasar lokal saja
  • mencoba mengembangkan kegiatan agribisnis
  • menunjang kegiatan transmigrasi
III.             Sumber Daya Manusia

Sumber daya manusia yaitu penduduk dalam konteks pembangunan ekonomi memiliki peran ganda. Peran ganda penduduk dalam konteks pembangunan ekonomi adalah sebagai produsen dan juga sebagai permintaan. Sejalan dengan peran ganda tersebut, penduduk dapat menjadi faktor pendorong dan juga penghambat pembangunan ekonomi.
Karakteristik sumber daya manusia atau kependudukan Indonesia sebagai negara yang masih berkembang ditandai oleh empat hal utama, yaitu
a.       laju pertumbuhan penduduk yang relatif tinggi
b.      distribusi penduduk /penyebaran penduduk yang tidak merata
c.       struktur umur penduduk yang kurang menguntungkan (komposisi penduduk, angkatan kerja)
d.      kualitas penduduk yang relatif rendah (sistem pendidikan, kesehatan).
Laju pertumbuhan penduduk yang tinggi akan menimbulkan banyak masalah bagi negara jika tidak diikuti dengan peningkatan produksi dan efisiensi dibidang lainnya. Banyaknya jumlah penduduk akan menambah beban sumber daya produktif terhadap sumber daya yang belum produktif yang akibat lanjutnya akan menciptakan masalah sosial yang cukup rumit.
Adapun tindakan yang telah dan dapat dilakukan oleh pemerintah adalah:
  1. Program Keluarga Berencana
  2. Meningkatkan sumber daya manusia yang telah ada
  3. Penyelenggaraan program transmigrasi
  4. Memperbaiki dan menciptakan lapangan-lapangan kerja baru di daerah-daerah tertinggal
  5. Meninjau kembali sistem pendidikan di Indonesia yang masih bersifat umum
  6. Menciptakan sarana dan prasaranya pendidikan yang lebih mendukung langkah pertama.
IV.              Investasi

Investasi adalah suatu fungsi pendapatan dan tingkat bunga. Suatu pertambahan pada pendapatan akan mendorong investasi yang lebih besar, dimana tingkat bunga yang lebih tinggi akan menurunkan minat untuk investasi sebagaimana hal tersebut akan lebih mahal dibandingkan dengan meminjam uang.

Faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat investasi
  1. Tingkat Pengembalian yang diharapkan (Expected Rate of Return)
  2. Kondisi  internal perusahaan
  3. Kondisi Eksternal  Perusahaan
  4. Biaya investasi
Upaya-upaya yang dapat digunakan untuk membantu memenuhi kebutuhan dana investasi pembangunan adalah:
  • Lebih mengembangan ekspor komoditi non-migas, sehingga secara absolut dapat meningkatkan penerimaan pemerintah dari sektor luar negeri. Untuk menunjang langkah ini perlu diusahaan peningkatan nilai tambah dan kemampuan bersaing dari komoditi-komoditi yang akan diekspor tersebut.
  • Mengusahakan adanya pinjaman luar negeri yang memiliki syarat lunak, serta menggunakannya untuk kegiatan investasi yang menganut prinsip prioritas.
  • Menciptakan iklim investasi yang menarik dan aman bagi para penanaman modal asing, sehingga makin banyak PMA yang masuk ke Indonesia. 
  • Lebih menggiatkan dan menyempurnakan sistem perpajakan dan perkreditan, terutama kredit untuk golongan ekonomi lemah, agar mereka secepatnya dapat berjalan bersama dengan para pengusaha besar dalam rangka peningkatan produktifitas.

Perkembangan Strategi dan Perencanaan Pembangunan Ekonomi Indonesia



      I.       MACAM-MACAM STRATEGI PEMBANGUNAN EKONOMI

A.     Strategi Pertumbuhan Penduduk dari Pendapatan Perkapita
Pendapatan naik, meningkatkan laju pertumbuhan penduduk. Hanya pada titik tertentu, jika melampaui titik tersebut, kenaikan pendapatan perkapita menurunkan tingkat kesuburan. Dan ketika pembangunan mencapai tahap maju, maka laju pertumbuhan penduduk turun.

B.     Strategi Pembangunan dengan Pemerataan
Yang menonjol pada pertumbuhan pemerataan ini adalah ditekannya peningkatan pembangunan melalui teknik social engineering, seperti melalui penyusunan rencana induk, paket program terpadu. Dengan kata lain, pembangunan masih diselerenggarakan atas dasar persepsi, instrumen yang ditentukan dari dan oleh mereka yang berada “di atas” (Ismid Hadad).

C.     Strategi Ketergantungan
Kemiskinan di negara berkembang lebih disebabkan karena adanya ketergantungan negara tersebut dari pihak/negara lainnya. Oleh karena itu jika suatu negara ingin terbebas dari kemiskinan dan keterbelakangan ekonomi, negara tersebut harus mengarahkan upaya pembangunan ekonominya pada usaha melepaskan diri dari ketergantugan pihak lain. Langkah yang dapat ditempuh diantaranya adalah :
1.      Meningkatkan produksi nasional yang disertai dengan peningkatan kemampuan dalam bidang produksi.
2.      Mencintai produk dalam negeri.

D.     Strategi yang Berwawasan Ruang
Kurang mampunya daerah miskin berkembang secepat daerah yang lebih kaya/maju dikarenakan kemampuan/pengaruh menyebar dari kayak e miskin (spread effects) lebih kecil dari pada terjadinya aliran sumber daya dari daerah miskin ke daerah kaya (back-wash-effects).

E.      Strategi Pendekatan Kebutuhan Pokok
Sasaran dari strategi ini adalah menanggulangi kemiskinan secara masal. Strategi ini selanjutnya dikembangkan oleh Organisasi Perburuhan Sedunia (ILO) pada tahun 1975, dengan menekankan bahwa kebutuhan pokok manusia tidak mungkin dapat dipenuhi jika pendapatan masih rendah akibat kemiskinan yang bersumber pada pengangguran.

II. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMILIHAN STRATEGI PEMBANGUNAN EKONOMI
      Ada beberapa faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan pembangunan ekonomi, diantaranya adalah:
  1. Sumber daya alam, yang meliputi tanah dan kekayaan alam seperti kesuburan tanah, keadaan iklim/cuaca, hasil hutan, tambang, dan hasil laut
  2. Sumber daya manusia, menentukan keberhasilan pembangunan nasional melalui jumlah dan kualitas penduduk.
c.       Sumber daya modal, dibutuhkan manusia untuk mengolah bahan mentah tersebut. Pembentukan modal dari investasi ditujukan untuk menggali dan mengolah kekayaan.

III.             STRATEGI PEMBANGUNAN EKONOMI INDONESIA

Pembangunan nasional di Indonesia ditujukkan untuk mewujudkan suatu masyarakat adil dan makmur yang merata material dan spiritual berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang dasar 1945 di dalam wadah negara Kesatuan Republik Indonesia yang merdeka, berdaulat, bersatu dan berkedaulatan rakyat dalam suasana perikehidupan bangsa yang aman, tentram, tertib, dan dinamis, serta dalam lingkungan pergaulan dunia yang merdeka, bersahabat, tertib, dan damai.
      Strategi tersebut kemudian dipertegas dengan ditetapkannya sasaran-sasaran dan titik berat setiap Repelita, yakni :
  • Repelita I : melestraikan titik berat sektor pertanian dan industry yang mendukung sektor pertanian meletakkan landasan yang kuat bagi tahap selanjutnya
  • Repelita II : meletakkan titik berat pada sektor pertanian dengan meningkatkan industri yang mengolah bahan mentah menjadi bahan baku meletakkan landasan yang kuat bagi tahap selanjutnya
  • Repelita III : meletakkan titik berat pada sektor pertanian menuju swasembada pangan dan meningkatkan industri yang mengolah bahan baku menjadi barang jadi meletakkan landasan yang kuat bagi tahap selanjutnya
  • Repelita IV : meletakkan titik berat pada sektor pertanian untuk melanjutkan usaha-usaha menuju swasembada pangan dengan meningkatkan industri yang dapat menghasilkan mesin-mesin industri sendiri, baik industri ringan yang akan terus dikembangkan dalam Repelita-Repelita selanjutnya meletakkan landasan yang kuat bagi tahap selanjutnya
IV.  PERENCANAAN PEMBANGUNAN
Pembangunan pada hakikatnya, merupakan serangkaian proses perubahan yang terus-menerus menuju ke arah tujuan yang ingin dicapai. Adapun manfaat dari perencanaan pembangunan adalah :
  1. Perencanaan memberikan kesempatan untuk memilih berbagai alternatif tentang cara yang terbaik atau kesempatan untuk memilih kombinasi cara yang terbaik.
  2. Dengan perencanaan dapat dilakukan penyusunan skala prioritas. Memilih urutan-urutan dari segi pentingnya suatu tujuan, sasaran maupun kegiatan usahanya.
  3. Dengan adanya rencana maka akan ada suatu alat pengukur untuk mengadakan suatu pengawasan dan evaluasi.
  4. Dengan perencanaan, perkembangan ekonomi yang mantap atau pertumbuhan ekonomi yang terus menerus dapat ditingkatkan.
      Dalam sejarah perkembangannya, pembangunan ekonomi di Indonesia dibagi dalam beberapa periode, yakni :
  1. Periode Orde Lama :
Periode 1945 – 1950
Periode 1951 – 1955
Periode 1956 – 1960
Periode 1961 – 1965
  1. Periode Orde baru :
Periode 1966 s/d 1958, Periode Stabilisasi dan Rehabilitasi
Periode Repelita I        : 1969/70 – 1973/74
Periode Repelita II       : 1974/75 – 1978/79
Periode Repelita III      : 1979/80 – 1983/84
Periode Repelita IV      : 1984/85 – 1988/89
Periode Repelita V       : 1989/90 – 1993/94

Sedangkan sebagai lembaga perencana yang ada di Indonesia adalah :
      BAPPENAS, sebagai Badan Perencana pembangunan di Indonesia, merupakan lembaga pemerintah non-departemen yang berkedudukan langsung di bawah dan bertanggung jawab pada Presiden. Badan ini memiliki fungsi membantu Presiden di dalam menetapkan kebijaksanaan di bidang perencanaan pembangunan nasional, serta menilai pelaksananya.
                        BAPPEDA tingkat I untuk melaksanakan perencanaan daerah tingkat I (Propinsi), dan BAPPEDA tingkat II untuk melksanakan perencanaan daerah tingkat II (Kabupaten dan Kotamadya).

SISTEM PEREKONOMIAN INDONESIA


I.                   PENGERTIAN SISTEM

Sistem berasal dari bahasa Latin (systēma) dan bahasa Yunani (sustēma) yang artinya suatu kesatuan yang terdiri komponen atau elemen yang dihubungkan bersama untuk memudahkan aliran informasi, materi atau energi untuk mencapai suatu tujuan.

Menurut para ahli, sistem memiliki definisi sebagai berikut :

a.   Menurut Fat pengertian sistem adalah sebagai berikut :“Sistem adalah suatu himpunan suatu “benda” nyata atau abstrak (a set of thing) yang terdiri dari bagian–bagian atau komponen-komponen yang saling berkaitan, berhubungan, berketergantungan, saling mendukung, yang secara keseluruhan bersatu dalam satu kesatuan (Unity) untuk mencapai tujuan tertentu secara efisien dan efektif”.
b. Indrajit (2001: 2) mengemukakan bahwa sistem mengandung arti kumpulan-kumpulan dari komponen-komponen yang dimiliki unsur keterkaitan antara satu dengan lainnya.
c.  Jogianto (2005: 2) mengemukakan bahwa sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu. sistem ini menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan yang nyata adalah suatu objek nyata, seperti tempat, benda, dan orang-orang yang betul-betul ada dan terjadi.
d.      Murdick, R.G, (1991 : 27) Suatu sistem adalah seperangkat elemen yang membentuk kumpulan atau procedure-prosedure/bagan-bagan pengolahan yang mencari suatu tujuan bagian atau tujuan bersama dengan mengoperasikan data dan/atau barang pada waktu rujukan tertentu untuk menghasilkan informasi dan/atau energi dan/atau barang.  .
e.     Jerry FutzGerald, (1981 : 5) Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu.
f.     Davis, G.B, (1991 : 45 ) Sistem secara fisik adalah kumpulan dari elemen-elemen yang beroperasi bersama-sama untuk menyelesaikan suatu sasaran
g.    Dr. Ir. Harijono Djojodihardjo (1984: 78) “Suatu sistem adalah sekumpulan objek yang mencakup hubungan fungsional antara tiap-tiap objek dan hubungan antara ciri tiap objek, dan yang secara keseluruhan merupakan suatu kesatuan secara fungsional.”
h.      Lani Sidharta (1995: 9), “Sistem adalah himpunan dari bagian-bagian yang saling berhubungan yang secara bersama mencapai tujuan-tujuan yang sama”

Dengan demikian sistem merupakan kumpulan dari beberapa bagaian yang memiliki keterkaitan dan saling bekerja sama serta membentuk suatu kesatuan untuk mencapai suatu tujuan dari sistem tersebut. maksud dari suatu sistem adalah untuk mencapai suatu tujuan dan sasaran dalam ruang lingkup yang sempit.


II.                PERKEMBANGAN SISTEM PEREKONOMIAN SECARA UMUM

A.  Sistem Perekonomian Pasar (Liberalis/Kapitalis)

Adalah sitem ekonomi yang aset-aset produktif dan faktor-faktor produksinya sebagian besar dimiliki oleh sektor individu/swasta. Sementara tujuan utama kegiatan produksi adalah menjual untuk memperoleh laba. Sistem perekonomian/tata ekonomi liberal kapitalis merupakan sistem perekonomian yang memberikan kebebasan kepada setiap orang untuk melaksanakan kegiatan perekonomian seperti memproduksi barang, menjual barang, menyalurkan barang dan lain sebagainya.

Kaum klasik menganggap bahwa keseimbangan ekonomi/pasar akan tercipta dengan sendirinya. Mekanisme pasarlah yang mengaturnya dan kekuatan permintaan dan penawaranlah yang akan mewujudkannya. Yang menjadi dasar pemikiran kaum klasik tersebut adalah :

1.   Hukum “SAY”, yang mengatakan bahwa setiap komoditi yang diproduksi, tentulah ada yang membutuhkannya. Ini berarti penjual tidak perlu takut komoditinya bersisa atau tidak laku karena masyarakat pasti membutuhkan barang yg mereka produksi.
2.   Harga setiap komoditi itu bersifat fleksibel. Dengan demikian keseimbangan dapat selalu terjadi.

Berikut ini adalah karakteristik sistem ekonomi liberal/kapitalisme :

1.      Faktor-faktor produksi (tanah, modal, tenaga kerja, kewirausahawan ) dikuasai oleh pihak swasta
2.      Pengambilan keputusan ekonomi bersifat desentralisasi
3.      Rangsangan intensif atau umpan balik diberikan dalam bentuk utama materi sebagai sarana memotivasi para pelaku ekonomi

B.  Sistem Perekonomian Perencanaan (Etatisme/Sosialis)

Pencetus ide mengenai sistem ekonomi etatisme adalah Karl Max, yang diilhami dengan penderitaan kaum buruh yang terjadi saat itu, sebagai ulah para kaum kapitalis. Dalam sistem ini kegiatan ekonomi sepenuhnya diatur dibawah kendali negara. Sistem ini terdapat pada negara yang meganut faham komunisme, seperti Uni Sovyet.

Tahap-tahap ide etatisme/komunisme yang muncul adalah :

1.   Tahap pertama prinsip ekonominya adalah ‘setiap orang memberi (kepada masyarakat) menurut kemampuannya dan setiap orang menerima seusai dengan karyanya
2.   Tahap pertama berkembang menjadi setiap orang memberi sesuai dengan kemampuannya, dan setiap orang menerima menurut kebutuhannya’ dengan kata lain ‘distribusi menurut kebutuhannya

Sistem sosialis dapat dibagi menjadi 2 (dua) jenis yang dibedakan berdasarkan karakteristik sebagai berikut :
a.    Sistem Sosialisasi Pasar :
·            Faktor-faktor produksi dimiliki dan dikuasai oleh pihak pemerintah/Negara
·            Pengambilan keputusan ekonomi bersifat disentralisasi dengan dikoordinasi oleh pasar
·            Rangsangan insentif diberikan berupa material dan moral sebagai sarana memotivasi para pelaku ekonomi
b.   Sistem Sosialisasi Terencana (Komunis) :
·            Faktor-faktor produksi dimiliki dan dikuasai oleh pihak pemerintah/Negara
·            Pengambilan keputusan ekonomi bersifat sentralisasi dengan dikoordinasi secara terencana
·            Rangsangan insentif diberikan berupa material dan moral sebagai sarana memotivasi para pelaku ekonomi

C.   Sistem Ekonomi Campuran

Sistem ini merupakan kombinasi ‘logis’ dari ketidaksempurnaan sistem liberalisme dan sistem etatisme. Selain resesi dunia tahun 1930-an telah terjadi bukti ketidak sanggupan sistem liberalis, langah Gorbachev dan bubarnya kelompok Negara-negara komunis menjadi bukti kerapuhan sistem etatisme.

Sistem campuran mencoba mengkombinasikan kebaikan dari kedua sistem tersebut, diantaranya menyarankan perlunya campur tangan pemerintah secara aktif dalam kebebasan pihak swasta dalam melaksanakan kegiatan ekonominya. Dengan keinginan seperti ini, banyak negara kemudian memilih sistem ekonomi campuran ini.

III.             PERKEMBANGAN SISTEM PEREKONOMIAN INDONESIA

A.  Perkembangan Sistem Perekonomian Sebelum Orde Baru

Dari semua sistem perekonomian yg ada di dunia, Indonesia memilih suatu bentuk ekonomi baru yang dinamakan sebagai Sistem Ekonomi Pancasila yang didalamnya mengandung unsur penting yang disebut Demokrasi Ekonomi.

Demokrasi Ekonomi dipilih karena memiliki ciri-ciri positif, diantaranya adalah :

·      Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan
·      Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan menguasai hajat hidup orang banyak yang dikuasai oleh Negara
·      Bumi, air dan kekayaan alam yang terkandung didalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat
·      Sumber-sumber kekayaan dan keuangan negara dipergunakan dengan pemufakatan lembaga-lembaga perwakilan rakyat, serta pengawasan tehadap kebijaksanaannya ada pada lembaga-lembaga perwakilan pula
·      Warga negara memiliki kebebasan dalam memilih pekerjaan yang dikehendaki serta mempunyai hak akan pekerjaan dan penghidupan yang layak
·      Hak milik perorangan diakui dan pemanfaatannya tidak boleh bertentangan dengan kepentingan masyarakat
·      Potensi, inisiatif dan daya kreasi setiap warga negara dikembangkan sepenuhnya dalam batas batas yang tidak merugikan kepentingan umum
·      Fakir miskin dan anak-anak terlantar dipelihara oleh negara

Meskipun awal perkembangannya perekonomian indonesia menganut sistem ekonomi pancasila, ekonomi demokrasi dan mungkin ekonomi campuran, tetapi bukan berarti sistem perekonomian leberalis atau etatisme tidak pernah terjadi di Indonesia. Bukti adanya corak liberalis dalam perekonomian indonesia, terjadi pada awal tahun 1950an-1957an. Demikian dengan sistem etatisme yang juga mewarnai corak perekonomian indonesia pada tahun 1960an sampai dengan masa orde baru.

Akibat yang ditimbulkan dari sistem etatisme yang pernah terjadi di Indonesia pada periode tersebut dapat dilihat pada bukti-bukti berikut :

·      Menurunnya nilai eksport kita.
·      Defisit anggaran negara yang makin besar, dan justru ditutup dengan mencetak uang baru, sehingga inflasi yang tinggi tidak dapat dicegah
·      Laju pertumbuhan penduduk yang lebih besar dari laju pertumbuhan ekonomi saat itu

B.  Perkembangan Sistem Perekonomian Setelah Orde Baru

Awal orde baru diwarnai dengan masa-masa rehabilitasi, perbaikan, hampir di seluruh sektor kehidupan, tidak terkecuali sektor ekonomi. Rehabilitas ini terutama ditunjukkan pada :

·      Membersihkan segala aspek kehidupan dari sisa-sia faham dan sistem perekonomian yang lama
·      Menurunkan dan mengendalikan laju inflasi yang saat itu sangat tinggi, yang berakibat terhambatnya proses penyembuhan dan peningkatan kegiatan ekonomi secara umum.

IV.              PARA PELAKU EKONOMI DI INDONESIA

A.  Dalam ilmu ekonomi mikro, yaitu :
1.   Pemilik faktor produksi
2.   Konsumen
3.   Produsen

B.  Dalam ilmu ekonomi makro, yaitu :
1.      Sektor rumah tangga
2.      Sektor swasta
3.      Sektor pemerintah
4.      Sektor luar negeri

Sesuai dengan konsep Trilogi Pembangunan (Pertumbuhan, Pemerataan, dan Kestabilan Ekonomi), masing-masing pelaku tersebut memiliki prioritas fungsi sebagai berikut :

A.  Koperasi
Pemerataan hasil ekonomi, Pertumbuhan kegiatan ekonomi, Kestabilan yang mendukung kegiatan ekonomi

B.  Swasta
Pertumbuhan kegiatan ekonomi, Pemerataan hasil ekonomi, Kestabilan yang mendukung kegiatan ekonomi

C.  Pemerintah BUMN
Kestabilan yang mendukung kegiatan ekonomi, Pemerataan hasil ekonomi, Pertumbuhan kegiatan ekonomi


Referensi :

Aris Budi S., 1996, Buku Paket Perekonomian Indonesia, Universitas Gunadarma, Jakarta