Ads 468x60px

Pages

Featured Posts

Selasa, 09 Oktober 2012

Tulisan Anggi


                Sebetulnya saya bingung harus menulis apa di blog ini. Tapi kebingungan saya itu coba saya kembangkan menjadi tulisan yang saya posting di blog pribadi saya ini.
            Semua bermula ketika dosen mata kuliah Pengantar Bisnis memberikan tugas untuk membuat tulisan bebas dan analisis bisnis impor untuk kemudian di posting dalam blog pribadi. Saya yang memang tidak begitu akrab dengan dunia tulis-menulis tentu saja kalang kabut (dalam hati). Deadline waktu yang diberikan pun hanya satu minggu sejak diberikannya tugas ini. Awalnya saya masih mencoba berpikir tenang dan men-suggest diri saya bahwa saya akan bisa menyelesaikan tulisan dan tugas ini. Setiap hari saya buka laptop, mencoba menyusun kata demi kata agar menjadi tulisan yang layak terpampang di blog saya. Tapi setiap kali saya mencoba berpikir, justru hilang pemikiran saya. Entah kenapa tidak ada satu ide pun yang muncul di kepala saya untuk memulai tulisan ini. Semakin saya mencoba merangkai kata, semakin kosong vocabulary yang saya punya. Tuhan, mengapa tidak Engkau bukakan pikiran saya disaat seperti ini? Ya, karena merasa kepala saya mulai mengeluarkan asap (lebay) saya pun memutuskan untuk mematikan laptop dan menunda posting-an ini sampai besok.
            Hari berikunya, di sela-sela kesibukan bekerja, saya mencuri waktu untuk kembali mengerjakan tulisan ini. Tidak seperti kemarin, kali ini saya memutuskan untuk memulai dari menulis analisis kegiatan bisnis impor. Hal pertama yang saya lakukan tentu saja mencari referensi melalui ‘Mbah’ Google. Beberapa kegiatan impor saya baca dan coba untuk mengerti sesuai dengan kemampuan saya. Setelah merangkum dari beberapa sumber, Triiiiiiiing..!! jadilah tugas analisis kegiatan bisnis impor. Rasa senangnya itu tidak terkira, sulit untuk dijelaskan dengan kata-kata. Dan sebelum kinerja otak saya menurun kembali, saya melanjutkan tulisan bebas yang harus saya posting di blog. Saya mulai dengan membuka Microsoft Word dan member judul ‘Tulisan Anggi’ karena saya memang benar-benar belum terpikir tentang tema apalagi judul untuk tulisan saya ini. Lalu saya beralih ke dunia maya, kembali mencari referensi dari para blogger favorit saya. Saya baca tulisan mereka satu per satu, mulai dari blogger pertama, kedua, ketiga, dan seterusnya. Sampai akhirnya saya sadar bahwa saya telah melupakan Microsoft Word yang saya buka di awal niat pengerjaan tulisan ini. Ya, sekali lagi saya meminta maaf pada tugas tulisan bebas ini karena saya belum mampu menambah kata-kata lagi. Saya pasrah. Saya tutup Microsoft Word-nya dan melanjutkan pekerjaan kantor yang sempat saya skip hehehe. Malam harinya begitu saya tiba di rumah, saya  bertekad untuk menyelesaikan tulisan itu hari ini juga. Tapi begitu membuka laptop selalu saja pikiran saya entah pindah kemana isinya. BLANK! Tidak ada inspirasi. Dan untuk kesekian kalinya saya menyerah pada keadaan, memilih untuk tidur, mengistirahatkan badan yang sudah seminggu dipaksa kerja rodi.
            Hari ketiga, dan tepat hari Minggu. Saya rasa saya pasti bisa menyelesaikannya karena hari ini saya memiliki banyak waktu kosong setelah selesai briefing praktikum matematika pada jam 9 pagi. Tapi kenyataan memang tak selalu sama dengan harapan. Begitu tiba di rumah, mata saya sudah tidak berdaya dan terpejam begitu saja hingga sore menjelang. Saya terperanjat dari tempat tidur begitu menyadari bahwa jam dinding di  kamar sudah menunjukkan pukul 15.20 WIB. What a stupid girl I am! Saya bergegas membuka kembali laptop dan membuka file ‘Tulisan Anggi’ yang kemarin sempat saya buat. 10 menit, 15 menit, 30 menit, tak muncul juga inspirasi. Pikiran bodoh saya kembali muncul, “mungkin karena lo laper makanya lo enggak bisa mikir”, begitu kata hati saya. Ya, saya memang type orang yang percaya pada kata hati. Akhirnya saya santap makanan yang ada di meja makan. Setelah merasa cukup kenyang dan cukup punya kekuatan untuk membuka mata, saya pun kembali mendekati laptop. Sebelum berani untuk menyentuhnya, saya berdoa terlebih dahulu, ‘Tuhan, semoga kali ini berhasil. Sungguh saya sudah cukup melakukan kebodohan berulang kali’. Saya pun memberanikan diri membuka kembali laptop yang menjadi sangat menyeramkan bagi saya. Dan tahukah anda betapa kekesalan saya mencapai puncaknya setelah kembali terulang kebodohan itu. Saya hanya bisa terdiam memandangi dua buah kata yang sedari kemarin saya buat tapi tidak pernah bisa saya lanjutkan. Ya, Anda benar, ‘Tulisan Anggi’, Cuma sebatas itu saja kemampuan saya. Saya menyerah, angkat tangan, inginnya sih berguling-guling di tempat tidur, tapi… ah, saya tak ingin menambah daftar kebodohan saya. Cukup mematikan laptop saja lah dan menundanya sampai besok.
            Hari berikutnya, saya mengistirahatkan otak saya dari tulisan yang tak kunjung selesai , atau lebih tepatnya tak kunjung dimulai. Saya merasa jenuh karena tidak juga menemukan tema dari tulisan yang akan saya buat. Mencari bahan lewat web melulu membelok dan  malah berselancar di dunia maya. Terbesit niat intuk membuat cerpen, tapi saya sadar kemampuan saya belum sampai pada tahap itu. Sudah sudah, istirahatkan saja dulu pikiranmu, barang kali besok akan muncul ide hebat yang tidak kamu duga-duga, kira-kira seperti itu ucapan saya dalam hati.
            Sampai juga saya di hari Selasa, satu hari sebelum deadline tulisan itu harus di posting. Sejak pagi kepanikan menguasai pikiran saya. Mengerjakan ini salah, mengerjakan itu salah, semua jadi serba salah. Kalau bahasa anak muda sekarang mungkin ini yang disebut dengan galau J. Ya, kali ini saya merasakannya, perasaan kalut, bingung, saya sama sekali tidak punya gambaran tentang tulisan, sementara besok sebelum tengah malam tulisan itu sudah harus saya posting di blog. Saya mulai mengubek-ubek isi Google. Saya cari tema apapun yang bisa saya angkat di tulisan saya. Tapi semakin banyak contoh tulisan yang say abaca, semakin bingung pula isi kepala saya. Akhirnya saya memutuskan untuk meminta bantuan pada teman saya. Saya menjelaskan detail dari tulisan yang harus saya buat dengan harapan dia bisa membantu atau paling tidak bisa memberikan saya inspirasi.  Ide dari dia adalah agar saya menuliskan saja curahan hati dia beberapa waktu lalu pada saya. Karena saya tidak begitu ingat tentang masalah yang dia ceritakan, saya pun memintanya untuk menceritakan kembali apa yang pernah ia katakan pada saya. Tapi dengan alasan tidak mau mengingat masa lalu, dia pun enggan menceritakan kembali kejadian itu. Kemudian saya meminta beberapa teman lain untuk ‘curhat’ pada saya. Tapi bukannya mendapat curhatan, salah satu teman saya justru berbalik menyuruh saya untuk curhat karena dia bingung tidak memiliki bahan cerita. Nah, dari situlah pikiran saya mulai terbuka. Muncullah ide untuk menuangkan kebingungan saya mengerjakan tugas ini menjadi bahan dari tugas ini.
            God, akhirnya sampai juga saya pada titik ini.  Saya mengerti mengapa beberapa hari kemarin Tuhan mengaburkan pikiran saya. Iya, karena Tuhan ingin saya berproses. Dan saat saya berhasil, happy-nya itu sudah tidak ada saingannya lagi. Oh ya, untuk menghargai dua kata pertama yang berhasil saya buat, maka judul tulisan ini tidak saya ubah, tetap ‘Tulisan Anggi’. Terima kasih untuk kedua inspirator saya, jika kalian membaca tulisan ini pasti kalian tau bahwa kalian lah yang saya maksud. Well, tulisan ini sudah siap saya posting J.